Radar URL

Senin, 21 Januari 2013

The End of the Line: Mengakhiri Istilah ATL vs BTL




Ada yang menggelitik pada saat saya membaca salah satu tugas MarComm Manager dalam sebuah iklan lowongan kerja belum lama ini :“Responsible for strategy on ATL, TTL and BTL campaigns….”. Istilah komunikasi ATL (Above the Line) dan BTL (Below the Line), keduanya sudah umum digunakan di dunia pemasaran dan periklanan. Tetapi TTL (Through the Line)? Ini jelas istilah baru. 


Sebenarnya istilah LINE (yang berarti garis) dalam ATL dan BTL itu berawal dari kategorisasi dalam neraca keuangan. Kategori pertama berlaku bagi kegiatan pemasaran yang kena komisi biro iklan. Ini dimasukkan dalam ‘cost of sales’ dan dikurangi sebelum ditentukan gross profit. Kategori kedua untuk kegiatan pemasaran non iklan yang tidak kena komisi. Biayanya dimasukkan dalam biaya operasional dan dikurangi sebelum ditentukan net profit. 


Kedua jenis budget tersebut dipisahkan dengan sebuah garis (LINE). Yang mengandung unsur komisi, ditulis di bagian atas neraca, disebut sebagai Above the line (ATL). Sisanya, dijadikan satu di bawah garis tadi, disebut kelompok Below the line (BTL). Sudah banyak yang melupakan definisi awal komunikasi ATL vs BTL tersebut. 

Dalam banyak tulisan, ATL dan BTL dijelaskan perbedaannya sebagi berikut: 

Above the line (ATL) 

Target audiens luas 
Lebih untuk menjelaskan sebuah konsep atau ide. Tidak ada interaksi langsung dengan audiens. 
TV, Radio, Majalah, koran, billboard 

Below the line (BTL)

Target audiens terbatas 
Media atau kegiatannya memberikan audiens kesempatan untuk merasakan, menyentuh atau berinteraksi, bahkan langsung action membeli. 
Event, Sponsorship, Sampling, Point-of-Sale (POS) materials, Consumer promotion, Trade promotion, dll

Saat ini, dimana landscape media sudah bergeser secara dramatis dengan munculnya media-media baru, terutama yang berbasis teknologi tinggi (Internet dan mobile phone), beda ATL vs BTL semakin kabur. Persoalannya, karakteristik media baru tidak eksklusif lagi. Internet media, karena fiturnya yang sangat kaya (disebut dengan rich media), bisa mencakup target audiens yang luas sekaligus spesifik; mempunyai fasilitas interaksi secara langsung. 

Situasi dalam pemasaran modern ini yang mengharuskan Strategic Brand Planner berfikir integrasi dalam disain pesan dan alokasi medianya. Integrasi kegiatan komunikasi secara simultan ini dikenal dengan sebutan ’Integrated Marketing Communication’ (IMC). 

Istilah TTL (Through the Line) 

Jika kita perhatikan di sekitar kita, memang banyak kegiatan yang tidak bisa dikatakan eksklusif lagi. Ada kegiatan ATL yang mengandung unsur BTL. Atau sebaliknya, BTL yang mengandung unsur ATL. Contoh ATL dengan BTL adalah iklan sebuah brand di majalah yang sekaligus ditempeli sample produknya. Sedangkan contoh BTL dengan ATL: kegiatan event di outlet tertentu yang disebarluaskan lewat iklan radio dan sms. 

Wilayah abu-abu atau ‘grey area’ itulah yang mendorong timbulnya istilah baru, yaitu ’Through the Line’ atau TTL. Istilah ini secara harafiah berarti ‘cakupan dari ujung satu ke ujung lainnya’. Istilah TTL diperkenalkan untuk menjembatani pihak perusahaan jasa komunikasi periklanan yang ingin membuat gambaran kongkrit terhadap segmen jasa kreatif komunikasi yang ditawarkannya. 

‘Awareness + Image building’ vs ‘Brand Activation’ 

Kerancuan dalam penggunaan istilah ATL dan BTL perlu dijadikan bahan pemikiran ulang. Apakah masih relevan cara kita mendefinisikan kegiatan komunikasi pemasaran dengan pembagian ATL/BTL? Jika kita mengacu pada situasi historis pada saat istilah ATL dan BTL muncul, itu adalah sebuah usaha klasifikasi yang relevan pada saat tersebut. Biro iklan pada saat itu terfokus pada kegiatan-kegiatan ATL, sehingga dalam klasifikasi budget unsur komisi jelas masuk dalam ATL saja. Saat ini, sudah terjadi pergeseran yang cukup signifikan dalam percaturan di dunia jasa periklanan/komunikasi. Muncul banyak agensi baru yang memposisikan diri sebagai IMC Agency. 

Dengan situasi baru seperti sekarang ini, dimana jasa yang ditawarkan oleh biro iklan dan biro pendukung kegiatan komunikasi non-iklan sudah sangat terfragmentasi, penggunaan istilah komunikasi ATL vs BTL menjadi tidak relevan lagi, dan sudah waktunya ditinggalkan. Adapun istilah baru, TTL, menurut saya tidak akan menjadi solusi untuk memperjelas perbedaan konsep dan prinsip dalam kegiatan komunikasi pemasaran.Mungkin ada baiknya mulai sekarang kita lupakan saja istilah LINE. Forget the line! It is the end of the line. Sebagai gantinya, sebaiknya kegiatan komunikasi pemasaran dibagi dari segi tujuan komunikasi itu sendiri. 

Dalam proses brand building, ada dua tahap penting yang cukup signifikan bedanya yaitu (1) tahap ”Awareness+ Image building” dan (2) tahap “Interest, Trial dan Loyalty building” (yang popular dengan istilah Brand Activation). Perspektif Strategic Brand Planner dalam menyusun Integrated Marketing Communications (IMC), sebaiknya lebih didasari oleh tujuan komunikasi brand. 

Maka, akan lebih bermakna bila kita mulai menyiapkan sebuah format baru dalam template budgeting pemasaran. Tidak lagi membagi budget komunikasi dengan kategori budget ATL dan BTL, tetapi membagi budget dengan kategori baru yaitu (1) Budget untuk“Awareness+Image building”, dan (2) Budget untuk “Brand Activation”. 

Minggu, 13 Januari 2013

Pilih Mana, Jadi Koruptor atau Maling Sandal?




Melihat fenomena korupsi di negara tercinta kita Indonesia memang membuat banyak orang terperanga atau mungkin sebagian berkata "WOW" atau "Wah" meski didalam hati, Contohnya saja Vonis 4,5 tahun kepada mbak puteri Indonesia (Puteri Indonesia lho..) Angelina Sondakh, terpidana korupsi di dua kementerian ini, ternyata jauh lebih ringan dari vonis pencuri sandal jepit (nggak perlu sebut merk seperti Swallow yah..). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan sejumlah kalangan menilai hukuman yang diberikan kepada Angelina Sondakh terlalu ringan, dan dianggap kurang memberikan efek jera bagi para koruptor (pasti semua warga negara juga sependapat tentang ini).

Angelina Sondakh, terpidana korupsi di Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Kementerian Pendidikan Nasional (sekarang Kemendikbud) yang merugikan negara sekitar Rp33 miliar di vonis empat tahun enam bulan atau sepertiga dari tuntutan jaksa Tipikor. Vonis 4,5 tahun penjara bagi terdakwa korupsi yang juga anggota DPR nonaktif, Angelina Sondakh dinilai mencederai rasa keadilan masyarakat.

Berbeda dengan vonis maling sandal butut yang dijatuhkan kepada Aal. Siswa SMA Negeri 3 Kota Palu, Sulawesi Tengah, itu divonis lima tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Palu hanya gara gara menemukan sandal jepit butut di pinggir Jalan Zebra, Kota Palu.


Kalau tersangka sebelumnya yang teman dari mbak Puteri Indonesia ini (sebut saja namanya  Nazaruddin) yang dijatuhi hukuman empat tahun 10 bulan penjara dan uang denda sebesar Rp200 juta. Vonis itu lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum. Dimana Nazaruddin dituntut hukuman 7 tahun dan denda Rp300 juta subsidair enam bulan kurungan. Nazar terjerat dalam perkara suap Rp4,6 miliar terkait proyek senilai Rp191 miliar.


Sebenernya masih ada lagi satu tersangka yang kasusnya masih layak untuk dinantikan, yaitu mantan Menpora kita (Sebut saja namanya Andi) yang merupakan "team mate" dari Mbak Angie dan mas Nazar, kira kira berapa tahun dan denda materi berapa ya? Yang pasti untung dari korupsinya masih laba dari jumlah dendanya (rumus: hasil korupsi (modal awal) - jumlah denda (biaya operasional + adm) = Masih untung banyak (lumayan buat pensiun)


Sunguh ironis negeri ini. Pelaku korupsi uang negara sekitar Rp33 miliar hanya di vonis 4,5 tahun atau sepertiga dari tuntutan jaksa, jauh lebih ringan dari vonis pencuri sandal jepit butut.

Kamis, 10 Januari 2013

Menpora Oh.. Menpora

Foto-foto dulu ah..

TRIBUN-MEDAN.com, JAKARTA-Belum resmi jadi Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo ramai diobrolkan di berbagai forum milis, Twitter dan Facebook soal kepantasannya mengurusi persoalan olahraga, khususnya kemelut persepakbolaan nasional di negeri ini.

Salah satu yang menarik adalah, pendapat yang menyebut pakar telematika itu jauh lebih pantas menjadi Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika) dibanding jadi Menpora.

"Pengangkatan bung Roy Suryo sebagai Menpora baru, bagaikan drama baru dalam "pewayangan" politik indonesia. Sedikit kecewa kepada presiden yang lebih memilih latarberlakang PARPOL yang sama sekali tidak kompeten mengurusi olahraga Indonesia," tulis Bimo Suryo, seorang blogger dan citizen journalist.

"Saya meragukan kualitas dan latarbelakang bung Roy dalam mengurusi bidang olahraga, mengingat Roy Suryo adalah lulusan IT bukan olahraga, lebih tepatnya saya menilai ada kekeliruan "pos menteri". Roy lebih cocok menjadi menkominfo ketimbang menpora dilihat dari latarbelakangnya," tulis Bimo lagi.

Namun blogger lain mengingatkan, kalau posisi menteri adalah jabatan politis, tak harus ahli di bidang yang dia urusi karena toh dia dibantu banyak staf ahli. Penunjukkan Roy diyakini Presiden SBY tak akan memicu gejolak di internal partai.

Sosok Roy diyakini akan diterima oleh beberapa faksi yang kini bercokol di tubuh Partai Demokrat. Roy bisa diterima oleh faksi Anas Urbaningrum maupun faksinya Marzuki Ali.

Selain nada penyesalan terhadap kursi Menpora buat Roy Suryo, sebagian lain menyebut kursi Menristek lebih cocok buat politikus muda Partai Demokrat itu. "Sorry all,just ask: Roy Suryo is "Menpora" or "Menristek" or What?"kicau pemilik akun @Emerson_yuntho.

Di Twitter juga ramai posting penyesalan dari politisi PDIP yang menyebut Roy Suryo tak berpengalaman membina urusan olahraga.

Dan yang rada nakal, di Twitter juga bermunculan foto-foto Roy Suryo sedang tertidur ketika sedang digelar sidang paripurna DPR. Bahkan ada juga foto dia sedang ngupil! Ya Tuhan...... iseng amat memosting foto-foto beginian?
Lagi Asik nih...


Have a sweet dream :)

the 4th picture is a menpora wanna be..


source: http://medan.tribunnews.com/2013/01/...g-jadi-menpora

Tips-Tips Naik Motor Untuk Antisipasi Larangan “Ngangkang” di Aceh


Baru-baru ini Aceh digemparkan dengan aturan baru yang bakal mewajibkan perempuan untuk tidak ngangkang saat di motor. Sontak peraturan tersebut mendapat pro dan kontra dari berbagai pihak, tidak hanya di Aceh saja bahkan isu ini menjadi salah satu pembicaraan hangat di jejaring sosial di berbagai daerah. Ada beberapa tips agar perempuan bisa tetap naik motor tanpa harus takut melanggar aturan yang akan dibuat, berikut ini tipsnya:

Hey ladies, agar tidak ngangkang saat mengendarai sepeda motor, kamu harus mengendarai motor kamu dengan posisi vertikal, ban depan usahakan jangan sampai menyentuh aspal sepanjang perjalanan. Seperti yang satu ini:


Emang sih agak sulit, tapi semua memang butuh proses. Gak ada salahnya jika kamu kursus dulu sama Valentino Rossi.

Kalo kamu gak bisa mengendari motor dengan cara diatas, ada alternative lain biar kamu gak melanggar aturan karena kamu ngangkang saat di motor. Gini caranya, usahakan posisi badan kamu selalu tiarap apapun yang terjadi. Mungkin cara ini akan lebih gampang jika kamu keturunan wonder woman.


Nah cara yang ketiga mungkin lebih gampang buat kamu ladies, Anda ga perlu dengan posisi badan yang vertikal atau horizontal. Kamu tetap bisa ngangkang, tapi..ini ada tapinya, kamu harus pake kostum knight rider, seperti gambar ini.




Kalo semua tips sulit kamu lakukan karena keterbatasan, yaudah kamu ga usah naik motor, mending liat gambar ini, siapa tahu bisa mengobati kegalauan kamu

Sebenarnya Beberapa tips diatas tidak untuk dicoba sih, bagaimanapun gaya berkendara kamu yang paling penting adalah tetap patuhi aturan lalu lintas dan utamakan keselamatan, happy riding.

Senin, 07 Januari 2013

FIFA Ballon d'Or 2012


After an extraordinary year of football, FIFA opens its doors to present the game’s most prestigious individual award tonight.
The 2012 FIFA Ballon d’Or will be bestowed on the game’s player of the year with Barcelona’s Lionel Messi looking to pick up the title for the fourth consecutive year. He faces competition from two other nominees, Cristiano Ronaldo and Andres Iniesta.
The blazers at FIFA have been unveiling shortlists and longlists for the past two months and will present a number of major awards in the televised awards ceremony in Zurich Kongrresshaus tonight.
For the first time, FIFA will present the Women’s Player of the Year award, which will be contested by Brazilian Marta and United States pair Alex Morgan and Abby Wambach.
The women’s coach of the year will be named and there is also the men’s coach of the year award which, like the Balon D’Or, will be mainly contested by the giants from Barcelona and Real Madrid. 
Jose Mourinho will be hoping Madrid’s first title since 2008 will be enough to secure him the big prize but he faces competition from ex-Barca boss Pep Guardiola for his exploits prior to taking his sabbatical.
But the main threat for coach of the year surely comes from Spain boss Vicente Del Bosque who added the European Championship title to his incredible haul of trophies.
It is, however, the Ballon d’Or - once the property of France Football but now very much under FIFA’s control - which takes centre stage as it is the award every player wants to win.
Only three men can pick it up after the original shortlist of 23 was whittled down to the three greatest players in the world. Before they go head-to-head-to-head for the last time, we consider the pros and cons in the race to be crowned winner of the Ballon d’Or.

The favourite: Messi is expected to win his fourth successive Ballon d'Or

Lionel Messi
Even by his standards, 2012 was an incredible, record-breaking year for the magician from Argentina, at least individually.
Last season Messi scored 77 goals for club and country - a new record - and he contributed with 27 assists.
Last month, having already notched more goals in a Champions League season than any other player and become Barcelona’s record goalscorer, he took the record for the most goals in a calendar year from Gerd Muller. The German's record of 85 had stood for 40 years but Messi smashed it, finishing 2012 with 91 goals. Incredibly, he has already scored 49 goals this season and added another nine assists.
Barcelona, however, did not hit the dizzying heights that they had set themselves in 2010-11. Before his shock departure, Pep Guardiola only won the Copa del Rey and he surrendered the Spanish title to rivals Real Madrid.
Will Messi do the same tonight?

High hopes: Ronaldo won the trophy back in 2008

Cristiano Ronaldo
In any other year, or era, the former Manchester United star would be the man with the golden globe littering his personal trophy cabinet.
And this year, the Portuguese forward’s astonishing return was a major factor in Real Madrid’s La Liga triumph and their run to the Champions League semi-finals - where he scored twice against Bayern Munich.
Ronaldo scored a club record 60 goals in 55 games for Madrid last season and became the first player to score in six consecutive clasicos.
But he had a very quiet European Championship finals and his performances in Portugal’s doomed Euro 2012 campaign could cost him once again.

European champions: Iniesta inspired Spain to Euro 2012 glory

Andres Iniesta
There is no danger of his summer contribution in Poland and Ukraine being overlooked - the Barcelona midfielder was the main reason behind Spain’s Euros defence.
In fact, Iniesta has already seen off competition from Barca team-mate Messi and Ronaldo to lift UEFA’s best player award last year.
Regarded as the complete midfielder, Iniesta dictates games for club and country and is one of the architects of Messi’s success.
But he is not as flashy or pleasing on the eye as his two main rivals, and his stats don’t stand up to them. Iniesta scored 13 goals and added 26 assists in the last year - a significant contribution for any other player in any other year, but surely it is between Messi and Ronaldo.

How they vote
A 23-man shortlist for the FIFA Ballon d’Or was compiled by the FIFA Football Committee and a group of experts from France Football. It was announced on 29 October. The final prize is awarded based on votes by coaches and captains of international teams, as well as journalists from around the world.
Three-man shortlist for the 2012 FIFA Ballon d'Or award
... and finally
As well as men, women and coaches, FIFA will honour the cream of the game tonight.
There is the FIFA Presidential Award, the FIFA Fair Play Award, and the goal of the year in the guise of the FIFA Puskas Award which is voted for by fans on FIFA.com from an original list of the 10 best goals.
The final three will be decided from goals scored by Radamel Falcao, Neymar and Miroslav Stoch.
This year 55 players were also nominated for the FIFA/FIFpro World XI and, as with most of the awards tonight, the final line-up has been decided by journalists from France Football, national coaches and captains and FIFA officials.
The final 11 will be announced position-by-position tonight.

THE HALL OF FAME:

2011 - L Messi
2010 - L Messi
2009 - L Messi
2008 -  C. Ronaldo
2007 -  Kaka
2006 -  F.Cannavaro
2005 -  Ronaldinho
2004 -  A. Shevchenko
2003 -  P. Nedved
2002 -  Ronaldo
2001 -  M.Owen
2000 -  L. Figo
1999 -  Rivaldo
1998 -  Z. Zidane
1997 -  Ronaldo
1996 -  M. Sammer
1995 -  G. Weah
1994 -  H. Stoitchkov
1993 -  R. Baggio
1992 -  M. Van Basten
1991 -  J-P. Papin
1990 -  L. Matthaeus
1989 -  M. Van Basten
1988 -  M. Van Basten
1987 -  R. Gullit
1986 -  I. Belanov
1985 -  M. Platini
1984 -  M. Platini
1983 -  M. Platini
1982 -  P. Rossi
1981 -  Rummenigge
1980 -  Rummenigge
1979 -  K. Keegan
1978 -  K. Keegan
1977 -  A. Simonsen
1976 -  F. Beckenbauer
1975 -  O. Blokhin
1974 -  J. Cruyff
1973 -  J. Cruyff
1972 -  F. Beckenbauer
1971 -  J. Cruyff
1970 -  G. Müller
1969 -  G. Rivera
1968 -  G. Best
1967 -  F. Albert
1966 -  B. Charlton
1965 -  Eusebio
1964 -  D. Law
1963 -  L. Yashin
1962 -  J. Masopust
1961 -  O. Sivori
1960 -  L. Suarez
1959 -  A. Di Stefano
1958 -  R. Kopa
1957 -  A. Di Stefano
1956 -  S. Matthews

Sabtu, 05 Januari 2013

Serba Serbi LinkedIn


REVOLUSI social media yang kini tengah marak di seluruh belahan dunia, membawa perubahan di bidang rekrutmen. Dan untuk urusan rekrutmen di dunia online, LinkedIn masih menjadi rekomendasi paling kuat. Sayangnya, masih banyak yang belum mengoptimalkan lembar profilnya di LinkedIn secara lebih ‘marketable’. Jika Anda serius dengan profil di LinkedIn, cobalah simak 6 tips dari Jeff Haden yang dimuat melalui inc.com.
Step 1. Revisit your goals. Pada tingkat yang paling dasar LinkedIn adalah tentang pemasaran, baik itu pemasaran perusahaan atau pemasaran diri Anda. Profil Anda di LinkedIn sebenarnya lebih luas maknanya dari hanya sekadar sebuah resume. Siapa Anda, sama pentingnya dengan apa yang ingin Anda capai. Jadi, berpikirlah tentang tujuan Anda ke depan dan selaraskan tujuan Anda tersebut ke dalam kata kunci (keyword), karena kata kunci adalah bagaimana orang menemukan Anda di LinkedIn.
Step 2. Layer in your keywords. Headline adalah faktor utama dalam hasil pencarian, jadi pilihlah kata kunci Anda yang paling penting dan pastikan itu muncul dalam headline Anda. Yang paling penting, tidak berarti paling dicari, meskipun, jika Anda memberikan layanan kepada pasar yang sangat tertarget, namun kata kunci dalam headline harus bisa mencerminkan ceruk itu.
Step 3. Strip out the clutter. Jika Anda termasuk orang rata-rata, biasanya Anda akan berganti pekerjaan sebanyak 6 atau 8 kali sebelum Anda mencapai usia 30. Namun begitu, pengalaman itu hanya relevan ketika berhubungan dengan tujuan Anda saat ini. Anda dituntut untuk jeli memasukkan pengalaman kerja di profil Anda. Jika saat ini Anda seorang desainer Web tetapi Anda pernah bekerja sebagai seorang akuntan sebelumnya, maka latar belakang akuntansi Anda ini sedikit mengganggu. Jauhkan pekerjaan sebelumnya yang tidak relevan dengan profesi yang ingin Anda geluti saat ini.
Step 4. Reintroduce your personality. Fokus pada kata kunci dan menghilangkan pengalaman kerja memang penting, tetapi mungkin ada sesuatu yang kurang. Untuk itu Anda dapat menambahkan sedikit antusiasme dan menceritakan bagaimana kuatnya bakat Anda. Ceritakan, mengapa Anda begitu mencintai apa yang Anda lakukan dalam profil Anda. Berbagilah tentang apa yang telah Anda capai, bisa memulai dengan menjelaskan perusahaan tempat Anda bekerja atau proyek yang telah Anda selesaikan. Kata kunci memang penting, namun itu hanyalah sebuah tools untuk membantu klien potensial menemukan Anda. Ingat, tidak ada orang yang merekrut kata kunci, mereka tetap saja merekrut orang.
Step 5. Take a hard look at your profile photo. Sebuah foto mencerminkan litle logo. Foto profil yang baik memang tidak akan menjamin Anda secara otomatis mendapatkan pekerjaan. Namun foto yang buruk jelas menghilangkan Anda akan datangnya sebuah kesempatan bagus. Lihatlah foto Anda saat ini. Apakah itu mencerminkan siapa diri Anda sebagai seorang profesional?
Step 6. Get recommendations. Kebanyakan dari kita, tentu tidak ingin melewatkan begitu saja rekomendasi atau testimonial ketika membaca profil seseorang. Meskipun kita tahu bahwa orang-orang tersebut -mungkin- dengan sengaja meminta testimonial kepada orang lain. Rekomendasi jelas menambah warna dan kedalaman ke profil LinkedIn Anda. Jadi tidak ada salahnya Anda meminta rekomendasi kepada kolega terdekat, dan juga menawarkan untuk memberikan rekomendasi kepada orang lain.
Tetapi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam aktivitas berjejaring sosial yang satu ini, terkadang ada beberapa kesalahan yang kita buat yang seharusnya tidak kita lakukan, Berikut adalah beberapa kesalahan dalam penggunaan LinkedIn:

1. Foto keluarga dan foto seksi

Sikap sayang anak dan keluarga seringkali ditunjukkan dengan cara memposting foto mereka di situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Tidak masalah jika dilakukan di jejaring sosial yang lain, namun sebaiknya tidak dilakukan di LinkedIn. Pasalnya, apa yang telihat lucu di Facebook tidak selalu cocok bagi dunia kerja. Ini seharusnya disadari oleh pengguna LinkedIn, akan tetapi dari apa yang dilansir Huffington Post, foto anak-anak di LinkedIn masih saja ditemui. Foto lainnya yang sebaiknya tidak ada di LinkedIn anda adalah foto yang terlalu seksi dan vulgar, menggunakan animasi atau yang tidak menimbulkan imej baik untuk anda.

2. Terlalu banyak berbagi atau oversharing

Melakukan penggabungan beberapa jaringan sosial yang anda ikuti, seperti Twitter dan Facebook terkadang menjadi pilihan seseorang. Namun baiknya hal tersebut dihindari jika anda posting di jejaring sosial terlalu banyak. Hal ini akan membuat LinkedIn anda penuh dengan hal-hal yang tidak profesional. Ada baiknya anda memisahkan urusan profesionalitas di LinkedIn dan jejaring sosial lain untuk bersenang-senang.

3. Penyerangan terhadap user lain

LinkedIn terkadang digunakan oleh perusahaan yang sedang mencari karyawan. Dalam melihat calon karyawan, berbagai macam poin bisa menjadi pertimbangan. Salah satunya adalah sikap dari calon pegawai tersebut. Sikap yang tidak terpuji tentu akan menjadi hambatan tersendiri bagi seseorang untuk dilirik menjadi pegawai oleh orang lain. Sikap tak terpuji ini antara lain suka menyerang atau melakukan bullying kepada orang lain secara tertulis. Sikap negatif ini tentu akan menjadi pertimbangan bagi perekrut di suatu perusahaan.

4. Terlalu banyak koneksi, padahal tidak kenal

Tidak dilarang jika anda memiliki banyak koneksi pada pengguna yang ada di LinkedIn. Hanya saja jika terlalu banyak dan tidak memberikan manfaat hanya akan menjadi bumerang. Yang terpenting adalah bukan banyaknya koneksi anda di LinkedIn, namun seberapa baik anda mengenal mereka semua. Sebaiknya justru anda berhati-hati terkoneksi dengan akun LinkedIn lainnya. Jika akun yang terkoneksi dengan anda tersebut memiliki latar belakang tidak bagus di dunia kerja, bisa jadi membuat imej anda menjadi ikutan buruk saat dia terlihat pada daftar koneksi anda.

5. Profil tidak cukup jelas

Profil yang anda informasikan pada LinkedIn pada dasarnya mirip dengan CV yang diberikan pada saat melamar pekerjaan. Jika data-data tidak jelas, maka akan membuat kerugian pada diri sendiri. Salah satu yang terpenting adalah dimana anda bekerja sebelumnya. Menulis nama mantan perusahaan tempat anda bekerja itu saja tidak cukup, paling tidak anda harus menulis juga posisi dan tanggung jawab anda saat bekerja disana. Terlebih lagi jika anda bisa menuliskan pernah terlibat proyek apa saja di dalam perusahaan tempat anda bekerja dulu. Hal ini sangat penting dan akan menjadi pertimbangan bagi perekrut karyawan di suatu perusahaan.

Demikianlah beberapa hal yang dapat anda lakukan dan perlu di perhatian dalam berjejaring sosial, salam sukses ^_^